Hujan Bulan April

Hujan di siang nan teduh itu datang lagi,,

Tidak lebat dan juga tidak rintik..

Hujan seperti ini membuka kembali lorong waktu yang memisahkan aku dengan cerita 15 tahun yang lalu.

Yaa di masa kanak-kanak yang penuh tawa.

Biasanya dalam hujan seperti ini kami asik bermain di lapangan kecil, atau di halaman rumah..

Berjingkrak-jingkrak kegirangan menyambut jutaan tetes hujan yang membasahi sekujur tubuh.

Berlari kesana-kemari tanpa alas kaki..

Masih terbayang di pelupuk mataku, siang itu kami larut dalam hujan.

Banyak hal yang kami lakukan dalam hujan. Salah satu kegiatan paling populer di masaku adalah bermain perahu kertas.

Sebuah permainan yang memamfaatkan kombinasi hujan dengan bumi. Kombinasi yang melahirkan arus-arus kecil tempat perahu kertas kami berlayar... berpacu satu sama lain.

Bahtera yang terbuat dari kertas yang dilipat sedemikian rupa. Bahtera yang rapuh dan mudah koyak jika terendam air..., namun kami tidak pernah putus asa tatkala perahu kertas itu tenggelam oleh arus..., atau kalah dalam perlombaan.

Tangan-tangan kecil itu tidak akan pernah lelah untuk kembali merobek buku dan melipat kertas.., karena hujan seperti ini adalah hujan abadi..

Ia tetap ada, tersimpan dalam bilik-bilik memori.., sekalipun kaki-kaki kecil yang berlari tanpa alas kaki itu sekarang telah tersimpan elok di bawah kulit sepatu, atau pun melekat erat dalam balutan sendal jepit...

Dan tangan-tangan kecil itu telah berubah menjadi lebih kokoh, sehingga mampu mematahkan kayu-kayu berikut rantingnya..., namun hujan seperti ini akan terus abadi..

Kehadirannya menyentakkan sanubari.

Hanya kami saja yang telah berubah.., kehilangan spirit masa kecil yang tak mudah menyerah.., tidak pernah mengutuk hujan.

Hujan seperti ini tidak akan berhenti..

Silakan komentar dan sarannya ya ^_*